Tidak disangka saat itu bisa berkunjung ke Kampung Wisata Kungkuk yang terletak di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Biasanya kan praktikum perkuliahan benar-benar dilaksanakan di lapangan, hoamm panass! Tapi kali ini dengan hawa yang sejuk di daerah dataran tinggi. Memang sih, jalannya sedikit susah. Walaupun sudah diaspal, tapi cukup menanjak. Jadi, bagi yang kurang mahir dalam mengendarai motor, minta dibonceng saja. Haha!
Ehm, kali ini sih bukan untuk refreshing atau rekreasi, tapi KKL untuk mata kuliah Geografi Desa Kota. KKL ini dilaksanakan pada saat jam kuliah bersama dengan teman satu offering, didampingi dengan dua dosen. Biasa, kami sih motoran, tapi dosennya naik mobil. Kegiatannya menyenangkan, berkutat dengan alam. Yah, sebagai mahasiswa Geografi kita kan dituntut untuk bisa bersahabat dengan alam dan lingkungan(Haham, promosi aku). Asal tahu saja, alam seringkali menimbulkan gagasan-gagasan dan ide cihuy(cemerlang) bagi manusia. Nah, dengan keberadaan desa wisata ini lengkap dengan hutan rakyatnya dapat dijadikan wahana atau wana wisata yang dapat mendorong kegiatan pengamatan dan penelitian. Dan tempat ini sangat cocok kan…
Kampung ini dikelola oleh warga sekitar yang bekerja sama dengan pihak perhutani. Di sini dikembangkan Kebun buah apel, Hutan Pinus untuk menjaga keseimbangan ekosistem wilayah, wana rekreasi, untuk kegiatan pendidikan dan penelitian, serta yang tidak kalah penting adalah Outbound Ground nya yang cukup menantang. Yah, walaupun aku belum nyobain sih.
Jadi, kalau kesini ramai-ramai dijamin bakal dilayani oleh ahlinya. Kalau sendiri? bisa dibayangkan lah.
Perjalanan saat itu memang sedikit mebingungkan karena banyak gang kecil yang berliku-liku. Tapi apabila kita memandang kiri-kanan, hemm hijau. Karena di setiap rumah memiliki tanaman yang beraneka ragam. Pasti dijual juga! Namanya juga kampung wisata. (Eitss, contact person penting supaya gak tersesat). Apabila perjalanan diteruskan sampai puncak akan tidak sampai, motornya tidak kuat. So, jalan kaki aja kan enak bareng-bareng tuh. Lebih santai dan dapat pengetahuan lebih banyak. Yang aku tahu, banyak pendatang dari luar daerah yang berkunjung ke sini, bahkan pernah ada turis juga. Nah, bagi yang gak pengen capek-capek jalan kaki, pengelola menyediakan mobil khusus untuk transportasinya. Tentu saja masih tetap didampingi.
Tahu gak sich? Yang paling aku pengen dari KKL mata kuliah ini adalah buah apelnya. Hehe, saat itu aku belum tanya, “boleh gak ya buah apel nya dipetik gratis? Hitung-hitung buat obat haus.”
Nah, sebelum kita melakukan perjalanan panjang kita akan disuguhi pengarahan-pengarahan penting di sebuah aula. Jadi kan satu paket, pinter iya, seneng iya.
Setelah berjalan-jalan cukup melelahkan, kamu-kamu bisa mencoba masuk di Outbound Ground. Aku kurang tahu tiketnya berapa. Tapi yang jelas ini sangat mengasyikkan.
Sebenarnya di sini bisa juga sih dijadikan PPLH(Pusat Pembelajaran Lingkungan Hidup) seperti di Bromo. Banyak tanaman-tanaman organik yang bisa dimanfaatkan. Aku membayangkan, bangun pagi-pagi, kemudian jogging, setelah itu sarapan dengan menu “empat sehat lima sempuna” di bawah sinar mentari yang hangat. Wih, sambil memandangi sekitar yang begitu mempesona. Waduh, senengnya tinggal di kampung ini. Hemm, semoga para geograf di luar sana,bisa menjadikan desaku sebagai kampung wisata seperti ini. Aku boleh juga, haha. Ada yang mau?
