Assalamualaikum

Welcome to my blog!
Blog ini berisi tentang keinginan saya untuk berbagi sesuatu yang baru, alias sharing..
Saya berharap kalian bisa bergabung disini! Bahkan Master Blog sekalipun juga boleh.
Semoga bermanfaat.
Mohon saran & kritik yang keren untuk perbaikan blog ini. Terima kasih

Minggu, 05 September 2010

Kain Tenun dan Toraja dari Manado yang dibawa sampai ke rumahku!

Terdengar dari luar ada yang mengetuk pintu.” Boleh saya masuk?” Aku sedikit kaget karena orangnya aneh!terlihat bukan seperti wajah-wajah orang Jawa. Orang tersebut langsung minta maaf padaku karena mungkin merasa mengganggu. Hehe, iya sih. Siang bolong datang ke rumahku pake ngagetin segala. Aku sedikit bingung dengan bahasanya, lucu-lucu gak paham gitu.

Eh ternyata mau menawarkan kain khas Sulawesi Utara. Katanya sih bukan menawarkan, tapi hanya berusaha untuk membudayakan wariasan(unique heritage) nenek moyangnya. Awalnya cuma satu orang aja yang datang, tapi beberapa saat kemudian orang yang lainnya datang lagi. Aduh, aku jadi sedikit takut karena sendirian menjamu mereka. Hah, tapi aku cuek aja, sok ngerti dan percaya diri aja. Sekalian wawancara biar tahu budaya suku lain.

Mereka memang orang asli Manado, tapi sudah beberapa bulan tinggal di Jawa. Tepatnya di Kota ku, Kota Blitar, Jawa Timur. Katanya di Blitar belum ada outlet-outlet khusus untuk menjual kain khas Manado ini. Jadi, mereka keliling dari satu tempat ke tempat yang lain untuk memperkenalkan kain ini. Di Blitar ini, mereka melihat bagaimana prospek untuk ke depannya. Apabila banyak yang tertarik dan laku akan diteruskan. Tapi kalau tidak mereka akan bawa pulang lagi ke daerah asalnya. Oh ya, namanya Kain Tenun dan Kain Toraja. Habisnya, aku dimarahi kalau bilang menawarkan kain itu. Kata mereka “membudayakan!” Oke deh, membudayakan! Kain-kain ini biasa digunakan untuk acara wisuda dan kebanyakan digunakan oleh orang-orang Bali (Universitas Udayana, Bali). Selain itu juga dipakai untuk acara kebaktian kaum Nasrani. Aduh mereka pikir aku ini nasrani. Di Indonesia, setahuku dari mereka dan kalau gak salah denger baru ada satu di Mangga Dua Town Square Jakarta. Waw, jauh amat dari kotaku. Apalagi harganya juga beragam, tapi mahal juga.

Kain ini terbuat dari getah pisang abaka. Satu bulan itu hanya bisa menghasilkan satu potong kain saja. Mirip-mirip batik lah ya, tapi motifnya benar-benar khas, kebanyakan memakai motif rumah adat. Kemarin warna yang ditawarkan itu, biru dan coklat keemasan. Bener-bener indah deh pokoknya. Aku juga sempet memegangnya, dingiiiinnn banget. Enak, kalau dipake(gak panas). Tapi, berhubung mahal banget dan gak tahu dipake untuk apa, aku jadi bingung. Tapi tetep aja sedikit dipaksa untuk beli.

Tahu gak sih? Aku dipanggil dengan sebutan ‘Kak Putri’ loh oleh mereka! Gak tahu mungkin memang begitu cara mereka memanggil gadis-gadis di daerah Manado. Aduh, untuk Kain Toraja satu potong 600 ribu rupiah. Ada yang sajojo (sepasang), aku lupa berapa. Ada juga sih yang standart, 165 ribu rupiah. Katanya, untukku ada penawaran spesial, 100 ribu rupiah. Wawa, bener-bener nih mau membudayakan. Eh, masa mereka mau barter dengan hape-ku. Hmm, tidak bisa. Aku heran, ketika aku minta maaf, mereka malah bilang,” harusnya saya yang minta maaf. Karena Saya hanya membudayakan”. Haha, itu lagi. Okelah….

Hehe, belakangan agak nyesel, kenapa gak dibeli aja ya tadi. Kan di Jawa jarang banget tuh kain.Apalagi ada yang dengan sukarela datang ke rumah untuk menawarkan. Eh, membudayakan! Hhehem,,

(oleh nodecta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar